Rabu, 11 Mei 2016

Unsur, Senyawa, dan Campuran


1. Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang secara kimia tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain. Beberapa contoh unsur adalah oksigen, nitrogen, hidrogen, besi, aluminium, emas, perak, raksa, dan platina. Unsur-unsur alam tersebut umumnya terdapat dalam bentuk senyawa, seperti halnya hidrogen sebagai contoh terdapat di dalam air dan karbohidrat. Beberapa unsur seperti oksigen, nitrogen, belerang, emas, dan platina di samping sebagai senyawa juga terdapat dalam keadaan bebas. Sebagaimana kita ketahui, oksigen dan nitrogen terdapat dalam udara.
Unsur sendiri dibedakan atas logam dan non logam, beberapa contoh unsur logam adalah aluminium, besi (ferum), emas (aurum), perak (arguntum), dan raksa (hidrargirum).
Unsur logam mempunyai sifat-sifat antara lain :
  • Kecuali raksa, semuanya berupa zat padat pada suhu kamar (25 derajat Celcius)
  • Merupakan konduktor listrik dan panas
  • Mengkilap jika digosok
  • Dapat ditempa atau bersfat malleable serta dapat diregangkan atau berisfat ductile
Beberapa contoh unsur nonlogam adalah nitrogen, oksigen, karbon, belerang (sulfur) dan klorin. Unsur nonlogam mempunyai sifat-sifat antara lain:
  • Ada yang berupa zat padat, zat cair, atau zat gas pada suhu kamar (25 derajat Celcius)
  • Yang berupa zat padat umumnya rapuh, seperti arang (karbon)
  • Bukan konduktor listrik atau panas, kecual grafit (salah satu bentuk karbon)
  • Tidak mengkilap walau digosok, kecuali intan (suatu bentuk lain dari karbon)
Unsur logam dan nonlogam dapat dibedakan dari nama ilmiahnya : unsur yang namanya berakhir denga ium atau um adalah logam, kecuali helium, selenium, dan telurium. Unsur yang merupakan peralihan dari logam ke nonlogam mempunyai baik sifat logam maupun sifat nonlogam, disebut juga unsur metanoid. Contohnya adalah silikon, boron, dan arsen.
2. Senyawa
Senyawa merupakan zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua zat atau lebih. Beberapa contoh senyawa adalah air, sukrosa (gula tebu) dan natrium klorida (garam dapur). Air dapat diuraikan oleh listrik menjadi gas hidrogen dan gas oksigen. Sukrosa dapat diuraikan dengan pemanasan menjadi arang (karbon) dan air. Sedangkan natrium klorida juga dapat diuraikan oleh listrik (elektrolisis) sehingga menjadikan dua unsur yaitu natrium dan klorin.
Senyawa terbentuk oleh ikatan kimia dari dua jenis unsur atau lebuh, suatu senyawa mempunyai sifat tertentu dan berbeda dari sifat unsur-unsur penyusunnya.
Contoh senyawa yang pertama adalah air yang biasa kita kenal gabungan antara dua unsur yaitu hidrogen dan oksigen di mana hidrogen sendiri berupa zat gas yang mudah terbakar dan oksigen diperlukan dalam proses pembakaran.
Contoh senyawa yang kedua adalah natrium klorida atau lebih dikenal dengan nama garam dapur di mana natrium klorida adalah gabungan antara dua unsur yaitu natrium serta klorin. Padahal, natrium sendiri adalah logam yang sangat reaktif dan dapat meledak jika terkena air, dan klorin sendiri adalah unsur nonlogam yang berupa gas dan sangat reaktif, baunya juga menusuk.
CAMPURAN
1. Larutan
Larutan merupakan campuran yang homogen, setiap larutan terdiri atas suatu zat pelarut yang disbut dengan solvent dan zat terlarut yang disebut dengan
spiritussolute. Biasanya komponen yang jumlahnya banyak dianggap sebagai pelarut. Namun, jika zat padat atau zat gas dilarutkan dalam zat cair maka yang menjadi pelarutnya adalah zat cair.
Contoh dari larutan :Dalam larutan, zat terlarut tersebar dalam bentuk partikel-partikel yang sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 nm. Partikel larutan tidak dapat dilihat lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itulah larutan tampak homogen dan merupakan satu fase. Larutan tidak dapat disaring.
  • Larutan gas seperti udara, gas alam
  • Larutan cair seperti air garam, spiritus, air soda, campuran logam natrium dengan logam kalium
  • Larutan padat seperti campuran antara emas dan perak, logam penambal gigi denga campuran raksa dan perak, gas hidrogen yang larut pada platina
2. Suspensi
Suspensi merupakan campuran kasar, ukuran partikelnya lebih besar dari 100 nm. Pada umumnya tampak keruh dan merupakan sistem multi fase. Beberapa contoh diantaranya adalah seperti campuran terigu dengan air, tanah liat dengan air, dan air sungai yang keruh. Suspensi zat padat dalam zat cair dapat dipisahkan dengan proses filtrasi atau penyaringan.air keruh
3. Koloid
Campuran koloid terletak antara larutan dan suspensi, sebab ukuran partikelnya berkisar dari 1-100 nm. Koloid tampak homogen, namun pada umumnya tidak jernih. Jika dilihat dengan mikroskop ultra bersifat heterogen. Koloid tidak dapat disaring dengan penyaring biasa. Beberapa contoh dari koloid adalah seperti santan, susu, jelly, dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar